http://www.beritabola.comBeritabola.com Jakarta
- Komisi Disiplin PSSI kembali menjatuhkan hukuman kepada klub yang
berlaga diluar kompetisi Indonesia Primer League. Kali ini giliran
Persipura Jayapura yang dihukum diskualifikasi dari IPL dan degradasi ke
divisi utama untuk musim depan.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Agus Catur Saptono kepada wartawan di kantor PSSI, Jumat (13/1/2012). 'Tim Mutiara Hitam' dinilai oleh Komdis telah melakukan pelanggaran karena menolak bertanding melawan Arema pada 26 November 2011.
''Komdis hari ini telah bersidang dari pukul 10, sampai tadi setengah 6 sore, yang telah menghasilkan 3 kategori keputusan untuk Persipura Jayapura,'' ujar Catur.
"Melalui surat putusan nomor 13/F/KD/FDL/XII/2012, Persipura Jayapura dikenakan sansi sebagai berikut: Didiskulifikasi dari Indonesia Primer League (IPL) 2011/2012. Degradasi ke Divisi Utama musim 2012/2013 dan denda Rp 500 juta. Larangan transfer pemain maupun aktivitas Transfer Matching System (TMS)."
Sebelumnya, PSSI telah menghukum beberapa klub yang berpaling ke ISL. Kedelapan klub tersebut adalah Persib Bandung, Mitra Kukar, Persisam Samarinda, Persela Lamongan, Persiba Balikpapan, PSPS Pekanbaru, Deltras Sidoarjo, dan Pelita Jaya FC. Lalu, yang terakhir adalah Sriwijaya FC, Persita Tangerang, dan PSIM Yogyakarta.
Persipura diberikan kesempatan untuk mengajukan banding tiga hari dari hari ini, dan tujuh hari untuk menyampaikan memori banding
Selain menghukum 11 klub, Komdis juga menghukum perangkat pertandingan. Total ada 80 perangkat pertandingan yang dijatuhi hukuman. Yakni, 16 pengawas pertandingan, 20 wasit, dan 44 asisten wasit.
Catur menjelaskan, hukuman tersebut dijatuhkan karena mereka dianggap telah memimpin pertandingan di luar yuridiksi PSSI dan tidak dapat izin dari PSSI, AFC, dan FIFA.
Pasal yang dipakai untuk menjerat mereka di antaranya, pasal 2 ayat 3 Kode Disiplin, pasal 3 ayat 4 Statuta PSSI, pasal 6 ayat 2 Statuta PSSI, pasal 9 Statuta PSSI, dan pasal 68 ayat 2 huruf B angka 6 Statuta PSSI.
"Mereka tidak perlu dipanggil karena bersifat masif. Mereka dihukum berupa sanksi larangan tiga tahun beraktifitas di sepakbola dalam lingkup PSSI. Mereka boleh banding," ungkap Catur.
Tidak hanya itu, Catur juga menjatuhkan hukuman kepada pemain Persija IPL, Emmanuel De Porras, terkait pemukulan yang dilakukannya terhadap Gunawan Dwi Cahyo, saat pertandingan Persija melawan Arema tanggal 7 Januari lalu.
''Kita sudah secara bersama-sama melihat rekaman pertandingan, ia awalnya bilang mendapat pukulan, tapi ia tidak bisa mengelak, ia pun menyesal dan meminta maaf,'' lanjutnya.
''Kami menetapkan berupa larangan bermain selama tiga kali pertandingan dan denda 50 juta, yang segera ditransfer ke rekening PSSI. Apabila sampai tanggal 13 Februari denda belum dibayar, ia dinyatakan pemain tidak sah,'' tegas Catur.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Agus Catur Saptono kepada wartawan di kantor PSSI, Jumat (13/1/2012). 'Tim Mutiara Hitam' dinilai oleh Komdis telah melakukan pelanggaran karena menolak bertanding melawan Arema pada 26 November 2011.
''Komdis hari ini telah bersidang dari pukul 10, sampai tadi setengah 6 sore, yang telah menghasilkan 3 kategori keputusan untuk Persipura Jayapura,'' ujar Catur.
"Melalui surat putusan nomor 13/F/KD/FDL/XII/2012, Persipura Jayapura dikenakan sansi sebagai berikut: Didiskulifikasi dari Indonesia Primer League (IPL) 2011/2012. Degradasi ke Divisi Utama musim 2012/2013 dan denda Rp 500 juta. Larangan transfer pemain maupun aktivitas Transfer Matching System (TMS)."
Sebelumnya, PSSI telah menghukum beberapa klub yang berpaling ke ISL. Kedelapan klub tersebut adalah Persib Bandung, Mitra Kukar, Persisam Samarinda, Persela Lamongan, Persiba Balikpapan, PSPS Pekanbaru, Deltras Sidoarjo, dan Pelita Jaya FC. Lalu, yang terakhir adalah Sriwijaya FC, Persita Tangerang, dan PSIM Yogyakarta.
Persipura diberikan kesempatan untuk mengajukan banding tiga hari dari hari ini, dan tujuh hari untuk menyampaikan memori banding
Selain menghukum 11 klub, Komdis juga menghukum perangkat pertandingan. Total ada 80 perangkat pertandingan yang dijatuhi hukuman. Yakni, 16 pengawas pertandingan, 20 wasit, dan 44 asisten wasit.
Catur menjelaskan, hukuman tersebut dijatuhkan karena mereka dianggap telah memimpin pertandingan di luar yuridiksi PSSI dan tidak dapat izin dari PSSI, AFC, dan FIFA.
Pasal yang dipakai untuk menjerat mereka di antaranya, pasal 2 ayat 3 Kode Disiplin, pasal 3 ayat 4 Statuta PSSI, pasal 6 ayat 2 Statuta PSSI, pasal 9 Statuta PSSI, dan pasal 68 ayat 2 huruf B angka 6 Statuta PSSI.
"Mereka tidak perlu dipanggil karena bersifat masif. Mereka dihukum berupa sanksi larangan tiga tahun beraktifitas di sepakbola dalam lingkup PSSI. Mereka boleh banding," ungkap Catur.
Tidak hanya itu, Catur juga menjatuhkan hukuman kepada pemain Persija IPL, Emmanuel De Porras, terkait pemukulan yang dilakukannya terhadap Gunawan Dwi Cahyo, saat pertandingan Persija melawan Arema tanggal 7 Januari lalu.
''Kita sudah secara bersama-sama melihat rekaman pertandingan, ia awalnya bilang mendapat pukulan, tapi ia tidak bisa mengelak, ia pun menyesal dan meminta maaf,'' lanjutnya.
''Kami menetapkan berupa larangan bermain selama tiga kali pertandingan dan denda 50 juta, yang segera ditransfer ke rekening PSSI. Apabila sampai tanggal 13 Februari denda belum dibayar, ia dinyatakan pemain tidak sah,'' tegas Catur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar