Tim Terbaik Piala Afrika 2012 |
KIPER |
Kennedy MWEENE
Zambia
Bukanlah Boubacar Barry yang
patut didaulat menjadi kiper terbaik dari turnamen Piala Afrika 2012.
Rekor tak pernah kebobolan yang diukir kiper Pantai Gading di sepanjang
waktu normal pada turnamen ini ternyata masih kalah mentereng
pencapaiannya dibandingkan dengan performa kiper Zambia Kennedy Mweene. Kiper berusia 42 tahun ini patut didaulat sebagai yang terbaik. Mweene telah menjadi pahlawan bagi keberhasilan Zambia merebut gelar pertama dari turnamen ini. Ia berhasil mengandaskan eksekusi penalti Didier Drogba saat laga final melawan Pantai Gading. Alhasil karena skor tanpa ada gol, pertarungan harus dilanjutkan hingga adu tos-tosan. Pada drama adu penalti ini, Mweene kembali menepis sebuah penalti serta turut menjadi pencetak gol. Aksi Mweene menghadang penalti lawan ini juga ia lakukan ketika tampil di semi-final melawan Ghana. Saat itu ia berhasil juga mementahkan penalti Asamoah Gyan. Jadi rasanya, tak ada salahnya untuk menempatkan kiper Zambia ini sebagai yang terbaik pada turnamen ini! |
BEK |
Jean-Jacques GOSSO Pantai Gading |
Kolo TOURE Pantai Gading |
John MENSAHGhana |
Stoppila SUNZU Zambia |
||
Aksi Kolo Toure
nyaris sempurna di sepanjang turnamen ini. Ia telah mengomandani lini
pertahanan Pantai Gading serta tampil efektif untuk tidak tergoyahkan
bersama dengan Souleymane Bamba. Tak berlebihan pula, jika bukan peran
Kolo Zambia mungkin saja telah memenangkan final ini dalam waktu normal.
Sosok penting lainnya lagi untuk mengisi lini pertahanan ini adalah bek kanan Pantai Gading Jean-Jacques Gosso. Ia telah mampu bertahan dengan bagus namun juga bertenaga dalam membantu serangan di depan. Lalu ada lagi John Mensah yang telah berperan besar bersama Ghana. Kapten tim Ghana ini juga menyumbang dua gol penting dalam turnamen ini serta deengan ikhlas mengorbankan dirinya demi tim saat tampil di laga pembuka melawan Bostwana. Sedangkan sosok terakhir yang patut dimasukkan sebagai bek terbaik ini adalah Stopilla Sunzu. Bek Zambia ini telah memperlihatkan kemampuannya dalam mengomandani lini pertahanan serta membaca setiap permainan dengan efektif. |
GELANDANG |
Nathan SINKALA Zambia |
Seydou KEITAMali |
Youssef MSAKNI Tunisia |
|||
Untuk seorang pendatang baru di tim nasional, rasanya cukup pantas untuk menempatkan Nathan Sinkala ke dalam starting XI Zambia.
Walau miskin pengalaman, namun kontribusi pemain berusia 20 tahun ini
cukup besar bagi sukses skuad Peluru Tembaga ini merebut gelar
pertamanya di Piala Afrika.
Pelatihnya Herve Renard menjadi orang pertama yang melihat potensi bakat Sinkala. Wajar pula jika ia direkomendasikan untuk segera merumput di klub Eropa. Pemain lainnya yang juga menyedot perhatian di lapangan tengah adalah Youssef Msakni. Gelandang Tunisia ini juga tidak perlu diragukan untuk mendaulatnya sebagai salah satu pemain terbaik dari turnamen ini. Ia cukup piawai dalam memberikan peluang kepada rekan satu timnya serta tak lupa untuk berkontribusi dengan membuat dua gol yang menakjubkan. Sementara salah satu gelandang terbaik yang patut dipilih adalah Seydou Keita. Pemain timnas Mali ini telah menjadi rujukan penting pada turnamen ini. Ia juga telah merekatkan skuad Mali, baik itu di luar maupun dalam lapangan dan ia pantas untuk mengantarkan negaranya meraih tempat ketiga dari turnamen ini. |
STRIKER |
Chris KATONGO Zambia |
Pierre AUBAMEYANG Gabon |
Didier DROGBA Pantai Gading |
|||
Memilih antara Chris Katongo
dan tandemnya Emmanuel Mayuka rasanya cukup sulit. Mengingatkan aksi
keduanya memang cukup berperan besar bagi sukses Zambia. Tapi pilihan
jatuh pada Katongo merujuk pada senioritas serta kerja kerasnya dalam
mendapatkan bola. Ia bahkan nyaris mengantarkan kemenangan buat timnya
di masa perpanjangan waktu jika saja kiper Barry tidak cekatan
mengantisipasinya. Penyerang lainnya yang dianggap menonjol dari turnamen ini adalah Pierre-Emerick Aubameyang dari Gabon. Ia telah menjadi salah satu sosok sentral bagi timnya. Ini terlihat dari tiga gol yang ia sumbangkan. Raihan itu sekaligus pula menempatkannya ke dalam deretan pencetak gol terbanyak dari turnamen ini. Sementara sosok yang tak bisa diabaikan untuk mengisi lini depan tim terbaik ini adalah Didier Drogba. Meski dua kali gagal mengeksekusi penalti pada turnamen ini namun peran kepemimpinannya di dalam timnas Pantai Gading masih sangat besar di sepanjang turnamen ini. Walau hasil tidak seperti yang diharapkannya namun pemain Chelsea ini telah menunjukkan kelasnya sebagai striker kelas dunia. http://www.goal.com/ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar