Wilfried Lemke, penasehat olah raga untuk Sekjen PBB, Ban Ki-moon, sudah menulis surat kepada presiden FIFA, Sepp Blatter untuk mendukung permohonan itu dipertimbangkan pada pertemuan otoritas tertinggi sepak bola itu akhir pekan ini.
Lemke menulis, "FIFA memikul tanggung jawab untuk memastikan jika semua orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam sepak bola."
FIFA sendiri sudah melarang penggunaan hijab atas alasan keamanan di tahun 2007, namun mengijinkan pemakaian topi dan itu diprotes sejumlah pemain muslim karena itu sama artinya dengan memperlihatkan aurat mereka di daerah leher.
Federasi Sepak Bola Asia (AFC) pun sudah mendukung langkah untuk mencabut larangan tersebut lewat surat tertulis dari pejabat sementara presiden AFC, Zhang Jilong.
Cabang olah raga lain macam rugby dan taekwondo sudah mengijinkan para atlet muslim wanita mengenakan hijab sebagai penutup kepala penuh dalam kompetisi.
Tahun lalu, tim sepak bola wanita Iran dilarang memainkan laga putaran kedua kualifikasi Olimpiade 2012 mereka lawan Yordania karena mereka menolak melepas hijab sebelum kickoff dan akhirnya dijatuhi kekalahan 3-0 sekaligus mengakhiri mimpi mereka lolos ke London, meski mereka sudah memuncaki grup putaran pertama dengan mencatat prestasi tak pernah kalah.
Wakil presiden FIFA, Pangeran Ali Bin Al-Hussein dari Yordania akan memberikan presentasi untuk solusi mengatasi perdebatan ini dengan mengijinkan pemain menggunakan hijab Velcro rancangan Belanda yang akan terlepas dengan mudah jika ditarik, pada pertemuan FIFA akhir pekan ini di Inggris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar