Bintang Inggris Wayne Rooney di awal bulan ini mengutarakan keinginan bertemu dengan Jerman dan doa bomber Manchester United itu terkabul sudah. Pendukung kedua tim di seluruh dunia baik yang datang langsung ke Afrika Selatan atau menyaksikan dari kejauhan sudah jauh-jauh hari mengantisipasi bentrokan ini, wajar saja mereka tentunya menanti drama yang akan tercipta. Perang urat syaraf pun dilakukan hingga melibatkan tokoh-tokoh legendaris sepakbola kedua negara. Sebagai contoh sang Kaisar Franz Beckenbauer menyebut Inggris sebagai tim bodoh, sementara kiper legendaris Inggris David Seaman membalas dengan menyebut perkataan Beckenbauer adalah sebuah blunder yang bisa menyemangati skuad The Three Lions.
Benar saja, dibalik kesuksesan Jerman mempermalukan Inggris dengan skor telak 4-1, dunia harus kehilangan sebuah momen yang bisa bertransformasi menjadi sebuah peristiwa kebangkitan paling hebat sepanjang sejarah Piala Dunia ketika bola lambung hasil sepakan Frank Lampard membentur mistar dan melewati garis gawang. Tetapi apa mau dikata, wasit dan asisten wasit tidak melihatnya dan gol pun gagal terjadi.
Beberapa pihak mengklaim jika gol Lampard disahkan, Inggris berpeluang berada di atas angin dan balik mendominasi pertandingan untuk kemudian melaju ke babak perempat-final menantang Argentina, tetapi di sisi lain mengatakan kesuksesan Thomas Muller menambah dua gol kemenangan merupakan jawaban yang tidak bisa dibantah jika tim Panser memang pantas menang.
Masih banyak pertarungan lainnya dan jurnalis GOAL.com Jerman Johannes Rupprechter mengajak Anda untuk mengenang serunya persaingan kedua negara.
Kejayaan Inggris
Perseteruan antara Jerman dan Inggris menghiasi sejarah panjang persaingan sepakbola di dunia, beberapa di antaranya bahkan menghadirkan momen-momen kontroversial. Pertarungan paling terkenal tanpa diragukan lagi tertuju pada laga final Piala Dunia 1966 di Stadion Wembley. Inggris dan Jerman hingga detik ini belum mencapai kata sepakat apakah bola gol Geoff Hurst di babak perpanjangan waktu telah melewati garis gawang atau belum. Namun, faktanya adalah wasit mengesahkan gol tersebut yang kemudian mengantarkan The Three Lions menorehkan sukses terbesar di ajang internasional dengan mengangkat trophy Piala Dunia.
Kemenangan 4-2 Inggris merupakan satu dari dua catatan positif yang pernah mereka bukukan di kompetisi besar atas Jerman. The Nationalelf tentu saja ingin membuang jauh kenangan ketika dibantai Inggris dengan skor sadis 5-1 di laga kualifikasi Piala Dunia 2002 silam. Michael Owen saat itu tampil sebagai pahlawan dengan mencetak hat-trick ke gawang tim Panser di Muenchen. Di luar itu, Jerman selalu mendominasi ketika berhadapan dengan Inggris.
Kemenangan Pertama Jerman 1968
Dua tahun setelah kalah secara kontroversial di partai puncak Piala Dunia 1966, Jerman membalasnya dengan balik membungkam Inggris untuk kali pertama. Sang Kaisar Franz Beckenbauer, menjadi tokoh kunci dibalik kesuksesan itu. Sebelumnya, dari 12 kali pertemuan Jerman tidak pernah sekali pun menang atas Inggris.
Gol Der Kaiser merupakan awal dari era baru, di mana Jerman selalu membuktikan diri sebagai tim yang lebih baik ketimbang Inggris di ajang penting. Uwe Seeler membawa Jerman berjaya pada tahun 1970. Kemudian The Three Lions selalu dijungkalkan 'ze Germanz' pada pertemuan di Euro 1972, Piala Dunia 1982, Piala Dunia 1990 dan Euro 1996.
Waddle Dan Southgate - Si Dungu
Salah satu cara paling disenangi Jerman untuk meraih kemenangan atas Inggris adalah melalui drama adu penalti seperti yang mereka lakukan pada penyelenggaraan Piala Dunia 1990. Bintang Inggris Chris Waddle, menjadi pemain yang gagal saat mengeksekusi bola dari titik putih sekaligus mengakhiri harapan Inggris menjadi juara dunia.
Enam tahun kemudian tepatnya saat Inggris menjadi tuan rumah Euro 1996, ambisi The Three Lions kembali kandas di tangan Jerman kembali melalui drama adu penalti di babak empat besar. Kali ini Gareth Southgate yang berhal menyandang status 'si dungu'.
Lineker: "Pada Akhirnya Jerman Selalu Menang"
"Secara normal, semua tim seharusnya bisa menang saat terjadi drama adu penalti, tetapi tidak bagi Inggris saat berhadapan dengan Jerman," cetus legenda sepakbola Inggris Gary Lineker.
"Sepakbola adalah permainan 22 orang yang beradu kepintaran mengolah si kulit bundar di atas lapangan, ditambah seorang wasit yang terkadang melakukan kesalahan, tetapi pada akhirnya Jerman selalu menang."
Ucapan Lineker terbukti, Inggris kembali bersimbah air mata di Afrika Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar