Ketua umum PSSI Djohar Arifin Husein
menegaskan, pembatalan klub Eridivisie Belanda PSV Eindhoven melakukan
pertandingan persahabatan di Indonesia bukan disebabkan kesalahan induk
organisasi sepakbola nasional itu.
Menurut Djohar, PSV sudah mendengar adanya dualisme kompetisi di Indonesia setelah mendapat penjelasan dari pelatih timnas senior Wim Rijsbergen. Pelatih asal Belanda itu menjelaskan PSV akan menghadapi pemain dari klub Superliga Indonesia (ISL) yang tampil di luar liga resmi PSSI.
Menurut Djohar, PSV sudah mendengar adanya dualisme kompetisi di Indonesia setelah mendapat penjelasan dari pelatih timnas senior Wim Rijsbergen. Pelatih asal Belanda itu menjelaskan PSV akan menghadapi pemain dari klub Superliga Indonesia (ISL) yang tampil di luar liga resmi PSSI.
Ditambahkan, PSSI sudah menyiapkan pemain
terbaik yang merupakan gabungan pemain timnas senior dan U-23 yang
berlaga di kompetisi Liga Prima Indonesia (IPL) untuk menghadapi PSV.
“Mereka [PSV] yang membatalkannya, bukan PSSI. Mereka beralasan tidak ingin bertanding dengan tim yang diperkuat pemain di luar kompetisi resmi. Jadi tidak benar PSSI melanggar kontrak,” tegas Djohar melalui rilis yang disampaikan komite media PSSI.
“Dalam kontrak tidak disebutkan harus menggunakan pemain-pemain yang sudah disebutkan pihak promotor seperti Bambang Pamungkas, Safee Sali mau lainnya. Kami hanya diminta menyiapkan tim terbaik. Itu saja.”
“Pada intinya, PSV tidak mau mengambil risiko melawan tim yang berisikan pemain di luar kompetisi resmi. Kami sangat menyayangkan batalnya PSV ke Indonesia. Tapi karena regulasi FIFA tidak memperbolehkan, mau bagaimana lagi.”
http://www.goal.com
“Mereka [PSV] yang membatalkannya, bukan PSSI. Mereka beralasan tidak ingin bertanding dengan tim yang diperkuat pemain di luar kompetisi resmi. Jadi tidak benar PSSI melanggar kontrak,” tegas Djohar melalui rilis yang disampaikan komite media PSSI.
“Dalam kontrak tidak disebutkan harus menggunakan pemain-pemain yang sudah disebutkan pihak promotor seperti Bambang Pamungkas, Safee Sali mau lainnya. Kami hanya diminta menyiapkan tim terbaik. Itu saja.”
“Pada intinya, PSV tidak mau mengambil risiko melawan tim yang berisikan pemain di luar kompetisi resmi. Kami sangat menyayangkan batalnya PSV ke Indonesia. Tapi karena regulasi FIFA tidak memperbolehkan, mau bagaimana lagi.”
http://www.goal.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar