http://www.goal.comNama Andik Vermansyah tak cukup terkenal
sebelum Sea Games 2011, setidaknya di luar Surabaya. Tapi setelah
penampilan atraktifnya bersama timnas Indonesia U-23 saat tampil di
pesta olahraga se-Asia Tenggara, juga setelah diakui kemampuannya oleh
David Beckham dan pelatih Los Angeles Galaxy Bruce Arena, Andik kini
menjadi bintang sepakbola Indonesia.
Karena alasan itu juga tak sedikit pembaca GOAL.com Indonesia yang menjatuhkan pilihan mereka kepada gelandang Persebaya 1927 itu sebagai pemain tengah terbaik di 2011. Hasil poling GOAL.com Indonesia, yang dirilis 1 Januari pada pukul 00.00 dan ditutup pada 14 Januari 2012 pukul 23.59 yang menjadi indikasinya.
Andik mengoleksi 50,94 persen dari total 8414 suara yang masuk, atau sekitar 4286 suara. Jumlah tersebut jauh mengungguli perolehan Ahmad Bustomi dari Arema Malang yang hanya mendapat 17,21 persen dari suara yang masuk, atau sekitar 1448 suara.
Tapi, bagi awak redaksi GOAL.com Indonesia, Andik Vermansyah bukanlah gelandang terbaik, melainkan Ahmad Bustomi. Gelandang Arema itu dikenal sebagai penyeimbang tim, baik dalam bertahan mau pun menyerang.
Kualitas penampilannya juga diperlihatkan tiap dipercaya menjadi jenderal lapangan tengah timnas Indonesia. Jika Firman Utina sebagai pengatur serangan, Bustomi menjadi penyeimbang tim, pengatur tempo dan juga memiliki akurasi umpan yang bagus. Kualitas sepakannya juga tak bisa dianggap remeh.
Tapi kontribusi Andik juga tak bisa dianggap remeh oleh kru redaksi GOAL.com Indonesia. Buktinya perolehan poin Andik dan Bustomi hanya berselisih tipis. Andik mengantungi 91 angka, sementara Bustomi mendapat 93 poin.
Tempat ketiga gelandang terbaik versi redaksi ditempati playmaker Persipura Jayapura Zah Rahan dengan 71 poin, disusl Egi Melgiansyah (66 poin), M Ilham (40 poin) dan Mahardiga Lasut (38 poin).
Di bawah ini adalah profil nominasi Gelandang Terbaik Indonesia 2011:
Karena alasan itu juga tak sedikit pembaca GOAL.com Indonesia yang menjatuhkan pilihan mereka kepada gelandang Persebaya 1927 itu sebagai pemain tengah terbaik di 2011. Hasil poling GOAL.com Indonesia, yang dirilis 1 Januari pada pukul 00.00 dan ditutup pada 14 Januari 2012 pukul 23.59 yang menjadi indikasinya.
Andik mengoleksi 50,94 persen dari total 8414 suara yang masuk, atau sekitar 4286 suara. Jumlah tersebut jauh mengungguli perolehan Ahmad Bustomi dari Arema Malang yang hanya mendapat 17,21 persen dari suara yang masuk, atau sekitar 1448 suara.
Tapi, bagi awak redaksi GOAL.com Indonesia, Andik Vermansyah bukanlah gelandang terbaik, melainkan Ahmad Bustomi. Gelandang Arema itu dikenal sebagai penyeimbang tim, baik dalam bertahan mau pun menyerang.
Kualitas penampilannya juga diperlihatkan tiap dipercaya menjadi jenderal lapangan tengah timnas Indonesia. Jika Firman Utina sebagai pengatur serangan, Bustomi menjadi penyeimbang tim, pengatur tempo dan juga memiliki akurasi umpan yang bagus. Kualitas sepakannya juga tak bisa dianggap remeh.
Tapi kontribusi Andik juga tak bisa dianggap remeh oleh kru redaksi GOAL.com Indonesia. Buktinya perolehan poin Andik dan Bustomi hanya berselisih tipis. Andik mengantungi 91 angka, sementara Bustomi mendapat 93 poin.
Tempat ketiga gelandang terbaik versi redaksi ditempati playmaker Persipura Jayapura Zah Rahan dengan 71 poin, disusl Egi Melgiansyah (66 poin), M Ilham (40 poin) dan Mahardiga Lasut (38 poin).
Di bawah ini adalah profil nominasi Gelandang Terbaik Indonesia 2011:
AHMAD BUSTOMI | 13 Juli 1985 |
Bermain konsisten
sepanjang tahun ini, dan menjadi salah satu andalan untuk mengisi
lini tengah timnas senior. Performanya itu membuat tim promosi Mitra
Kukar memboyong Cimot, sapaan Bustomi. Di klub barunya, Cimot juga
tetap menjaga performanya. Highlights 2011 Jangan ragukan kontribusi besarnya bagi Arema Indonesia musim lalu. Kepiawaiannya dalam mengatur tempo permainan sekaligus tembok pertama pertahanan di lini tengah menjadi kunci kesuksesan tim mengamankan peringkat kedua klasemen akhir Superliga Indonesia 2010/11. Musim ini merapat ke Mitra Kukar dan masih menjadi bagian dari timnas senior Indonesia. |
ANDIK VERMANSYAH | 23 November 1991 |
Inilah 'Lionel
Messi' Surabaya. Meski posturnya terbilang mungil, Andik tidak takut
berduel dengan pemain yang lebih besar. Masih muda, namun jam terbang
Andik di level nasional maupun internasional terbilang tinggi. Dia
menjadi salah satu pilar penting timnas U-23 di SEA Games 2011 dan
terakhir aksi fenomenalnya di atas lapangan mampu menuai pujian dari
David Beckham. Di bursa transfer, nama Andik dihubungkan dengan dua tim
raksasa Portugal, FC Porto dan Benfica. Highlights 2011 Pemain berposisi asli gelandang sering ini penuh sensasi sepanjang tahun 2011. Saleh Ismail Mukadar mengklaim Andik dilirik klub Portugal Benfica. Permainannya di timnas U-23 menonjol, walau kerap mengawalinya dari bangku cadangan. Menarik perhatian David Beckham, sehingga mendapatkan jersey milik bintang sepakbola dunia itu. |
EGI MELGIANSYAH | 4 September 1990 |
Meski berusia
sangat muda, perannya di lini tengah tim Indonesia U-23 begitu sentral.
Kemampuannya mendistribusikan bola ke lini depan pantas mendapat
acungan jempol. Di masa depan Indonesia layak berharap banyak pada
pemain dengan potensi besar ini dan tak mengherankan jika Pelita Jaya
mati-matian menahan kepergiannya. Highlights 2011 Kendati Pelita Jaya memperlihatkan hasil buruk di musim 2010/11, Egi Melgiansyah tetap menonjol. Rahmad Darmawan pun memanggil Egi untuk masuk ke dalam skuad timnas U-23. Jiwa kepemimpinannya juga turut membuat Rahmad memberikan ban kapten timnas U-23 kepada Egi. |
MAHADIRGA LASUT | 17 Agustus 1988 |
Setelah bermain
buruk pada tahun lalu, Mahadirga Lasut berhasil memperbaiki
performanya di tahun ini. Mantan pemain Sriwijaya FC itu kemudian
mendapatkan tempat di timnas U-23, dan kerap tampil sebagai starter.
Mahadirga kini memperkuat Mitra Kukar. Highlights 2011 Duetnya bersama Egi Melgiansyah di tim Indonesia U-23 menghadirkan harmoni di sektor tengah. Dipercaya penuh oleh pelatih Rahmad Darmawan menempati posisi sebagai gelandang bertahan. Mahadirga Lasut juga terpilih dalam tim Indonesia Selection menghadapi tim raksasa MLS LA Galaxy. |
MUHAMMAD ILHAM | 22 Januari 1981 |
Sempat dilupakan
oleh Alfred Riedl, nama M Ilham mencuat lagi kala mencetak satu gol ke
gawang Turkmenistan di Asghabat pada laga Pra-Piala Dunia Juli lalu.
Berposisi gelandang serang di Persija Jakarta dan M Ilham dikenal
memiliki kecepatan tinggi dengan kemampuan mengolah si kulit bundar di
atas rata-rata. Musim ini, dia menjadi bagian penting rival abadi Macan
Kemayoran, Persib Bandung. Highlights 2011 Tampil konsisten di timnas senior maupun Persija Jakarta pada musim lalu. Sering mengancam pertahanan lawan dengan tendangan keras. M Ilham pun tetap menjaga performanya di Persib Bandung di musim ini. |
ZAH RAHAN | 7 Maret 1985 |
Nama Zah Rahan
melejit bersama Sriwijaya FC dan terus melambung pasca bergabung ke
Persipura Jayapura. Berperan sebagai pengatur serangan, Zah Rahan
dikenal sebagai pemain licin dengan akurasi umpan pendek dan jauh yang
tinggi. Tak heran pemain sekelas Boaz Solossa semakin subur kala
bermain dengan punggawa asing asal Liberia ini. Highlights 2011 Masih memperlihatkan permainan terbaik di persepakbolaan nasional. Zah Rahan merupakan sosok sukses Persipura Jayapura di kompetisi domestik dan Asia tahun ini. Sebagai gelandang, Zah Rahan sudah menyumbangkan delapan gol bagi tim yang dibelanya sejak tahun 2010. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar