9 Maret 2012

Enam Stadion Ramah Lingkungan di Dunia

Beberapa waktu yang lalu saya mencoba menghitung kebutuhan listrik pertandingan sepakbola di ISL maupun IPL. Jika ada dua liga profesional di Indonesia maka jumlah pertandingan untuk ISL sekitar 258 pertandingan sedangkan untuk IPL jika ada 14 tim yang berlaga ada sekita 170 an laga. Asumsinya 1/3 laga dilaksanakan petang atau malam hari. Sehingga dibutuhkan pencahayaan penuh.
Maka 1/3 dari 428 pertandingan ada sekitar 142 pertandingan. Jika tiap pertandingan itu minimal menggunakan pencahayaan sebanyak 300.000 watt maka total energi listrik yang dibutuhkan adalah 42.600.000 watt atau 42,6 Megawatt dalam setahun. Angka 300ribu watt itu diambil sangat minimum. Gelora Bung Karno (GBK) itu memiliki penerangan untuk lapangan sebesar 400.000 watt, begitu juga dengan stadion milik SFC tak berbeda jauh. Namun, okelah untuk mengambil rerata kita hitung 300 ribu watt.
Kalkulasi di atas masih sangat kasar, jika mau di detailkan lagi angkanya bisa jadi dua kali lipat. Mengapa saya tertarik menghitung kebutuhan energi tersebut ? Saya cuma sedang melihat bagaimana stadion-stadion di luar negeri mulai mengusung konsep eco stadium. Aspek lingkungan menjadi salah satu pertimbangan dalam pengelolaan sebuah stadium. Apalagi hari ini dunia dihadapkan pada permasalahan perubahan iklim serta semakin terbatasnya sumber daya energi yang tak terbaharui.
Sebagaimana kita ketahui pula bahwa 100 persen stadion sepakbola di tanah air masih menggunakan energi tak terbaharui untuk kebutuhan listrik mereka. Bagaimana dengan stadion di dunia ?
6 Eco Stadium di Dunia
Di dunia baik Eropa, Amerika Utara, Amareika Selatan dan bahkan Asia telah mulai bersungguh-sungguh merespon isu krisis energi dan perubahan iklim dalam aktivitas stadion mereka. Berikut ini tujuh dari sekian banyak stadion yang menerapkan solar energy based.
1. Kaohsiung Main Stadium, Taiwan
1323217526935502065
http://www.archtracker.com/
Stadion yang berkapasitas 40 ribu tempat duduk ini mulai digunakan dalam world games 2009 lalu. Stadion ini memiliki hampir 8500 panel energi matahari. Panel paling bisa menghasilkan 1,14 juta Kw pertahun.
Sementar ini stadion Kaoshiung bisa disebut sebagai stadion paling ramah lingkungan di Asia bahkan di dunia. Tidak hanya dalam hal energi yang ramah lingkungan. Material stadion juga diupayakan yang ramah lingkungan. Mungkin dalam waktu tak lama lagi Stadion ramah lingkungan (eco stadium) akan hadir di Qatar dan Jepang. Namun, sejauh ini Kaohsiung masih yang utama di Asia.
2. Estadi del Espanyol
1323216932512734501
Sumber : http://www.rcdespanyol.com/ingles/index.php
Markas klub La Liga RCD Espanyol yang berkapasitas 40.500 penonton ini dalam operasionalnya mengandalkan panel energi matahari yang dipasang di seputara stadion. Implementasi eco stadium ini dilakukan sejak pembangunan kembali stadion pada 2002 lalu.
0,5 MW energi listrik bisa dihasilkan dari panel solar yang dipasang di atas atap stadion.
3. Easy Credit Stadium-Nurenberg
Stadion markas FC Nurnberg ini merupakan salah satu
13232170691954631704
Sumber : http://www.wldcup.com
stadion yang digunakan dalam piala dunia 2006 lalu. Stadion berkapasitas 48 ribu penonton ini juga menggunakan solar panel sebagai penghasil listrik utama untuk stadion.
Panel solar yang dipasang mencapai 1000 meter persegi dan bisa menghasilkan 140 MW dalam keadaan matahari bersinar baik. Disamping itu ssolar panel yang digunakan memiliki kemampuan menyimpan energi yang sangat baik menurut FIFA.
4. Stade de Suisse, Bern, Swiss
13232179691437654858
Sumber :www.stadedesuisse.ch
Mungkin tak banyak di antara kita yang mengenal klub BSC Young Boys yang bermain di divisi utama Swiss. Namun, stadion mereka adalah salah satu stadion paling ramah lingkungan di Eropa, terbukto pada tahun 2005 mereka mendapat penghargaan European Solar Prize.
10 ribu panel solar dipasang di stadion ini, 1,3 juta KW bisa dihasilkan oleh solar panel di stadion ini.
5. Estádio de Pituaçu, Brazil
Stadion ini akan menjadi salah satu arena pertandingan di piala dunia 2014 nanti. Brazil sebagai salah satu negara
1323217232281676331
Sumber : saofrancisconoticias.com.br/?p=868
dengan curah sinar matahari yang tinggi nampaknya memanfaatkan betul kelebihan tersebut.
Stadion berkapasitas 32 ribu penonton ini menggunakan dua teknologi dalam penyediaan energi berbasis matahari. 203kW uni-Solar’s flexible thin-film untuk atap stadion dan pencahayaan lapangan sedangkan untuk kebutuhan energi lainnya digunakan 65kW Yingli’s monocrystalline modules.
6. Das badenova-Stadion, Freiburg
13232174261676733041
sumber: www.worldstadiums.com
Markas SC Freiburg yang berlaga di Bundeslia ini merupakan stadion yang hampir 100 persen kebutuhan
listriknya disuplai dari solar panel.
Solar panel yang berada di atap stadion bisa menghasilkan 250.000 KW pertahun.
Saat ini, di Itali, Inggris, Spanyol, Qatar dan Jepang tengah merencanakan pembangunan stadion baru dengan konsep eco stadium tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read more: http://monozcore.blogspot.com/2011/08/blog-widget-burung-terbang-twitter.html#ixzz1kBvSs6XT